Sabtu, 07 Desember 2019

Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut di Puskesmas Jumo Kabupaten Temanggung

A. PROFIL KEGIATAN PELAYANAN KESEHATAN

1. Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut pada Kelompok Berkebutuhan Khusus (Pra Sekolah)
  • Kegiatan Pelayanan Asuhan ini dilakukan dengan sasaran anak pra sekolah di TK Fitrah Insani dan Bina Putra
  • Kegiatan yang dilakukan berupa penjaringan kesehatan gigi dan mulut, promotif dan preventif.
  • Kegiatan Penjaringan untuk mendapatkan informasi mengenai status kebersihan gigi dan mulut anak
  • Kegiatan Promotif berupa penyuluhan tentang cara menggosok gigi yang baik dan benar
Penyuluhan menggosok gigi
  • Kegiatan Preventif berupa menggosok gigi massal
Menggosok gigi bersama

2. Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut pada Kelompok Berkebutuhan Khusus (Ibu Hamil)

Kegiatan Pelayanan Asuhan ini dilakukan dengan sasaran Ibu Hamil tentang pentingnya pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut pada masa kehamilan

3. Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut pada Kelompok Berkebutuhan Khusus (Lansia)

Kegiatan Pelayanan Asuhan ini dilakukan dengan sasaran Lansia di Puskesmas Jumo tentang pentingnya pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut pada lansia.

Penyuluhan 

Penatalaksanaan Kuratif Terbatas


Kegiatan Penatalaksanaan Kuratif Terbatas yang dilakukan pada PKL di Puskesmas Jumo berupa anestesi dengan infiltrasi dengan Lidocain pada kasus dengan indikasi pencabutan gigi

Anestesi Infiltrasi

Kegiatan Penatalaksanaan Kuratif Terbatas yang dilakukan pada PKL di Puskesmas Jumo berupa pencabutan gigi susu dengan indikasi kasus resopsi fisiologis maupun persistensi dengan topical anestesi

Pelatihan Kader


Pelatihan kader yang terpilih sebagai kader kesehatan gigi dan mulut untuk melaksanakan kegiatan posyandu kesehatan gigi dan mulut di wilayahnya. Pelatihan kader ini dilaksanakan di Desa Padureso , Jumo
Penyampaian Materi


B. PENINGKATAN PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT

Dalam upaya meningkatkan pelayanan kesehatan gigi dan mulut perlu dilakukan strategi dan masing masing strategi tersebut diwujudkan dalam beberapa program dan untuk menilai keberhasilan dari program yang dilaksanakan tiap program memiliki beberapa indikator. Indikator ini merupakan tolak ukur dalam pencapaian pelayanan kesehatan gigi dan mulut, adapun strategi tersebut antara lain : 

A. Meningkatkan upaya promotif dan preventif pelayanan kesehatan gigi dan mulut 
  1. Peningkatan kemandirian melalui peran serta masyarakat dalam pelihara diri terhadap kesehatan gigi dan mulut mulai dari janin sampai lansia (continuum of care) 
  2. Peningkatan Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) 
  3. Peningkatan Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat melalui Usaha Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) 

B. Meningkatkan aksesibilitas terhadap pelayanan kesehatan gigi dan mulut
  1. Tersedianya pelayanan kesehatan gigi dan mulut di fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama 
  2. Optimalisasi fasilitas pelayanan kesehatan tingkat lanjut dalam pelayanan kesehatan gigi dan mulut

C. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan gigi dan mulut 
  1. Tersedianya sarana dan prasarana sesuai standar pelayanan kesehatan gigi dan mulut 
  2. Tersedianya tenaga kesehatan gigi dan mulut yang berkompeten dan berbudaya kinerja 
  3. Optimalisasi upaya pelayanan kesehatan gigi dan mulut melalui program UKM dan UKP di fasilitas pelayanan kesehatan 

D. Meningkatkan peran serta stakeholders terkait pelayanan kesehatan gigi dan mulut 
  1. Tersedianya dukungan dan regulasi pelayanan kesehatan gigi dan mulut. 
  2.  Sistem kolaborasi peningkatan kompetensi tenaga kesehatan gigi dan mulut 
  3. Terwujudnya kemitraan yang berdaya guna tinggi 
  4. Tersedianya dana pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang proporsional untuk Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP).

C. CARA ATASI MASALAH GIGI DAN MULUT YANG SERING MENYERANG KAUM MILENIAL
Gigi sensitif adalah rasa nyeri tajam dan pendek yang timbul karena tereksposnya dentin. Kondisi ini bisa terjadi akibat penggunaan sikat gigi dengan bulu yang keras dan cara menyikat gigi yang kurang tepat, sehingga gusi menjadi terbuka. Apabila terpapar oleh makanan dingin atau panas, terjadinya keluhan gigi ngilu tak bisa dihindari lagi.

Tak hanya gigi sensitif 

Rutinitas menyikat gigi yang sering diabaikan atau terburu-buru saat melakukannya tak hanya menyebabkan gigi sensitif. Ada juga masalah rongga mulut lain yang rentan terjadi pada milenial. Berikut beberapa di antaranya : 

1. Radang gusi 
Penumpukan sisa-sisa makanan dapat menempel di permukaan gigi. Bila tidak dibersihkan, plak lama-kelamaan akan mengeras menjadi karang gigi dan dapat menimbulkan radang gusi atau gingivitis. Bila hal ini tidak segera diatasi, akan berlanjut menjadi penyakit periodontal, di mana pada tahap ini kehilangan gigi bisa saja terjadi. 

2. Erosi pada gigi 
Pola makan yang tidak sehat juga sering menjadi pilihan sehari-hari kaum milenial. Mereka lebih cenderung mengonsumsi berbagai minuman yang buruk bagi kesehatan gigi dan mulut, seperti minuman berenergi, minuman bersoda dan minuman lainnya yang mengandung gula tinggi. Akibatnya, zat asam yang terdapat di dalam makanan dan minuman tersebut dapat menyebabkan erosi pada gigi, di mana lapisan pelindung gigi perlahan akan menipis. Bila Anda tak menjaga kesehatan gigi dan mulut dengan baik, kondisinya bisa semakin parah. 

3. Perubahan warna gigi 
Kebiasaan buruk seperti merokok serta konsumsi kopi dan teh secara berlebih juga akan membuat warna gigi berubah. Jika hal ini terjadi, tentu akan menurunkan rasa percaya diri seseorang. 

Cara Mengatasi 

Kemajuan perkembangan teknologi menyebabkan banyak orang yang mencari informasi sendiri seputar penyakit yang dialami. Persoalannya, tak sedikit yang memutuskan mengobatinya tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter gigi. Namun, pada akhirnya, mereka akan menemui dokter gigi ketika keadaan sudah menjadi lebih parah. Bahkan, terkadang gigi sudah tidak dapat diselamatkan lagi, sehingga harus dicabut.

Perawatan untuk gigi ngilu akan bergantung pada penyebab ngilu tersebut. Jika gigi ngilu disebabkan oleh gigi sensitif, dokter mungkin akan menganjurkan penggunaan pasta gigi khusus untuk gigi sensitif dan mengajarkan cara menyikat gigi yang tepat. Rasa ngilu pada gigi akan lebih cepat reda dengan menyikat gigi dua kali sehari secara rutin menggunakan pasta gigi dengan formula Strontium Acetate. Zat ini bekerja dengan membentuk lapisan menyerupai mineral di atas permukaan dentin. Formula tersebut juga memberikan perlindungan untuk gigi sensitif selama 24 jam dan memberikan perlindungan lebih lama terhadap gigi sensitif dengan penggunaan teratur. Pastikan formula itu tertera pada kemasan pasta gigi khusus gigi sensitif Anda, ya. 

Di samping itu, jangan lupa untuk membersihkan sisa makanan yang terdapat di sela-sela gigi dengan menggunakan dental floss. Ini semua adalah cara yang efektif dalam menghilangkan penumpukan plak pada gigi dan bakteri jahat yang dapat menimbulkan kerusakan gigi maupun penyakit gusi. Jadi, jika ingin memiliki gigi yang sehat dan kuat, jagalah kesehatan gigi dan mulut setiap hari. Terutama bagi Anda para kaum milenial yang memiliki segudang aktivitas. Jangan sampai gigi ngilu mengganggu Anda dalam menjalani aktivitas sehari-hari!